Sabtu, 22 Agustus 2009

Tor (The Onion Router) Network


Ini adalah bagian kedua dari 3 artikel: Proxy Server, Tor Network dan FoxyProxy

Baiklah, memang namanya router "bawang merah", tapi tidak ada hubungannya sama sekali dengan bawang merah didapur atau dipiring sate Anda.



Tor adalah sebuah jaringan proxy khusus yang terdiri dari banyak server yang bahkan jumlah pastinya-pun tidak diketahui karena selalu berubah. Dengan menggunakan Tor, klien dijamin menjadi anonim di internet, alias tidak dapat dilacak asal-usulnya.
Berbeda dengan proxy, dimana klien memang anonim untuk orang lain, namun tidak bagi proxy server itu. Di dalam jaringan Tor, bahkan server-server Tor sendiri tidak tahu secara lengkap asal dan tujuan paket data tersebut.

Cara kerja Tor dimulai dengan sebuah program di komputer klien yang meng-enkripsi paket data yang hendak dikirim, lalu paket data terenkripsi itu disampaikan ke sebuah server Tor yang bertindak sebagai entry-node. Server tadi lalu meng-enkripsi sekali lagi paket data itu sebelum mengirimkannya ke server Tor berikutnya.
Dalam jaringan Tor, data itu di-enkripsi (atau di-dekripsi) setiap kali berpindah server. Lapisan enkripsi ini dapat dibayangkan seperti lapisan bawang merah yang melindungi isi didalamnya, sehingga jaringan ini disebut "The Onion Router".
Akhirnya di server yang bertindak sebagai exit-node, paket data tadi di-dekripsi untuk terakhir kalinya sehingga berupa data asal (plaintext) dan dikirim ke alamat tujuan. Bagi server yang dituju, paket data seolah-olah berasal dari exit-node itu.
Dengan demikian anonimitas pengguna terjamin, karena entry-node tidak tahu tujuan paket data, dan server dalam jaringan Tor malah sama sekali tidak tahu apa-apa karena paket data itu dienkripsi berlapis-lapis.
Sementara exit-node yang mungkin saja bisa membaca data asal, tidak akan tahu siapa pengirim paket data itu.

Catatan khusus dalam penggunaan Tor:
Meski anonimitas pengguna dijamin, tidak demikian dengan kerahasiaan data. Server exit-node secara definisi akan mengirim data berupa data tak terenkripsi (plaintext) ke alamat tujuan.
Selain itu karena banyaknya server yang harus dilewati, penggunaan Tor akan terasa jauh lebih lambat dibanding komunikasi langsung dengan tujuan.
Tor juga memiliki sisi kelam. Karena sifatnya yang benar-benar anonim, Tor sering disalah-gunakan untuk berbagai tujuan ilegal mulai dari "sekedar" mengkritik pemerintahan, mengirim lagu atau film bajakan, hingga pornografi dibawah umur yang termasuk kejahatan berat diberbagai negara.

(Logo Tor diambil dari Wikipedia)

2 komentar:

  1. terimakasih atas infonya..

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak informasinya pak Max Darmawan, tadinya saya kira TOR itu semacam Torrent, ternyata anonymous proxy yang berlapis-lapis seperti bawang merah :)

    BalasHapus