Artikel ini akan mengawali dua artikel lain tentang internet.
Jika Anda sering mengkutak-katik komputer, terutama jika berhubungan dengan jaringan atau internet, pasti pernah menemui empat angka yang dipisahkan dengan titik seperti judul artikel ini, yang disebut IP Address.
Internet Protocol (IP) Address merupakan nomor identitas bagi setiap komputer (atau alat lain) yang terhubung ke sebuah jaringan. Dalam satu jaringan tidak ada dua nomor identitas yang sama, setiap komputer atau alat harus memiliki IP Address yang berbeda. IP Address juga tidak boleh berubah, setidaknya sampai sesi komunikasi selesai. Saat dua komputer berkomunikasi, keduanya harus saling mengetahui IP Address lawan bicaranya.
IP Address (versi 4) sebetulnya terdiri dari 32 bit, atau 32 digit bilangan biner (angka 1 dan 0), misalnya 01001011101010001010 0100111010 01. Semua komputer dan peralatan digital menggunakan bilangan biner untuk bekerja, tetapi tentu sukar bagi manusia untuk menanganinya. Untuk itu ke-32 digit itu dipisahkan menjadi empat bagian yang disebut oktet (karena terdiri dari 8 bit) lalu ditulis dalam bilangan desimal (angka dari 0 sampai 9), misalnya 192.168.0.1 yang jauh lebih mudah dimengerti.
Angka-angka inipun masih sukar untuk bisa diingat manusia, sehingga dibuatlah yang disebut DNS (Domain Name System), dimana sebuah IP Address dapat digantikan dengan sebuah alamat website yang berupa kata-kata.
Contoh cara kerja DNS adalah saat kita hendak menghubungi komputer server Telkom untuk melihat webpage-nya, kita tinggal menjalankan program web browser dan mengetik alamat website Telkom pada browser. Program web browser akan menghubungi DNS server untuk mencari IP Address dari alamat tersebut lalu menghubungi IP Address yang diberikan DNS server. Jadi daripada mengingat 216.187.103.168, kita hanya perlu tahu www.telkom.com yang tentu saja lebih mudah.
Jika IP Address dapat dianalogikan sebagai nomor telepon sebuah komputer, DNS server adalah buku teleponnya.
Ada beberapa blok dari IP Address yang dialokasikan hanya untuk jaringan lokal (Local Area Network/LAN) saja dan tidak pernah dipakai di internet. Misalnya blok 192.168.xxx.xxx dan 10.xxx.xxx.xxx. Jika Anda mencari IP Address 192.168.0.1 di internet, usaha Anda akan sia-sia belaka.
Dalam perkembangan internet sepesat sekarang ini, ada kekuatiran bahwa IP Address suatu saat akan habis dibagi-bagi, dan tidak tersedia lagi IP Address untuk komputer-komputer baru. Untuk itu dibuatlah IP Address versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128 bit (128 digit angka 1 dan 0). IPv6 ditulis dengan angka heksadesimal yang dipisahkan dengan titik dua. Misalnya 2001:0db8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7334
128 bit memungkinkan total IP Addres versi 6 sebanyak 3.403 × 1038 (3 dengan 38 nol dibelakangnya). Bandingkan dengan IPv4 yang "hanya" 4,294,967,296
Saat ini Windows Vista, Mac OS X, dan semua distro Linux modern sudah mendukung IPv6, meskipun implementasinya masih terkendala oleh besarnya biaya untuk mengganti semua router dan hardware jaringan internet ke alat yang mendukung IPv6.
Lalu apa gunanya IP Address? Dan apa hubungannya dengan internet? Nantikan artikel berikutnya minggu depan.
Sabtu, 15 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar